Selasa, 22 Mei 2012

Menpora: Rencana Pramuka Bangun Mall di Cibubur Harus Seizin Presiden

Jakarta Menpora Andi Mallarangeng mengamini pihaknya tengah mempelajari usulan dari Pramuka untuk membangun mal di Taman Wiladatika, Cibubur. Belum ada keputusan yang diambil atas rencana itu.

"Semua keputusan mengenai kerja sama dengan pihak ketiga seperti ini, berdasarkan AD/ART, haruslah mendapat persetujuan Ketua Mabinas, yaitu Presiden RI," kata Andi saat dikonfirmasi, Rabu (9/5/2012).

Pihak Kemenpora selaku penelaah mengaku, masih melihat keseluruhan aspek dari usulan itu. Termasuk masukan dari berbagai pihak stakeholder gerakan Pramuka yang berpendapat lain dengan usulan tersebut.

"Langkah-langkah apapun untuk alih fungsi aset gerakan Pramuka, apalagi untuk tujuan komersial, haruslah dilakukan dengan hati-hati, tidak terburu-buru dan dipikirkan dengan seksama. Bagaimanapun, gerakan Pramuka adalah aset bangsa, untuk menbangun karakter anak muda Indonesia," tuturnya.

Dia menambahkan sikap Kemenpora, pembangunan mal itu masih sebatas usulan. "Kami sedang mempelajari untuk memberi respons kepada Ketua Mabinas," imbuhnya.(abi)
sumber: news.detik.com

Disisi lain Menurut Putri Mirnasari Pelaksana Teknis Perencanaan Tata Ruang Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok "Bukan berarti tidak boleh ada bangunan-bangunan lain di luar peruntukan itu. Namun, yang harus dilihat adalah sejauh mana fungsi bangunan tersebut nanti akan mengganggu peruntukan utama dari wilayah itu. Misalnya, kalau ada mal kan berarti butuh lahan parkir dengan luas tertentu, butuh suplai air. Harus kami lihat dulu itu bakal mengganggu atau tidak,"
sumber : Lintas Racana

Sabtu, 19 Mei 2012

Puncak Perayaan HARLAH PRAMUKA UNM

Puncak Perayaan HARLAH PRAMUKA UNM semalam berlangsung dengan meriah di Hotel Lamacca (19/5). Undangan yang hadir cukup banyak yang berasal dari berbagai elemen baik Purna Racana yang datang dari berbagai pelosok Kota/Kabupaten, teman-teman dari Lembaga Kemahasiswaan UNM, dan dari Anggota Pramuka yang berpangkalan di Perguruan Tinggi turut meramaikan juga. Kakak-kakak anggota maupun purna berharap bukan hanya pada moment seperti ini kita dapat berkumpul dan bersilaturahmi, tapi dikegiatan-kegiatan lainnya pun diharapkan demikian.
Perayaannya di meriahkan oleh bebebrapa penampilan yang dipersembahkan Sangga Kerja HARLAH PRAMUKA UNM diantaranya tari-tarian dan pembacaan puisi yang dikoordinatori langsung oleh kak Hidayah serta dimeriahkan juga dengan tampilnya Gita Cikal Marching Band (GCMB) PRAMUKA UNM yang di koordinatori langsung oleh kak Emi Kartini, juga penampilan dari adik-adik binaan salah satu purna racana yakni kak Riska.
Kegiatan yang cukup meriah ini tidak lepas dari kerja keras kakak dari Sangga Kerja (red.panitia) yang di pimpin oleh kak Andika Marsuki. Persiapan kegiatan ini memakan waktu sekitar satu bulan lebih dengan target undangan yang hadir dari seluruh pelosok Nusantara dan alhamdlillah yah (bukan menjiplak Sya*****) dapat tersampaikan walaupun nan jauh disoonooo.
Acara berlangsung meriah dengan pemotongan kue ulang tahun yang bergambarkan Cikal dan di potong langsung oleh Bunda Supiah Anas didampingi oleh Pembina Racana dan Gudep disusul hiburan-hiburan, dan ditutup dengan diskusi bareng anggota dan purna racana yang membicarakan "masih ingatakah kau dengan racana kita dan mau dimana racana kita kedepannya" serta nyanyi bareng (abi).

Selasa, 15 Mei 2012

Lintas Racana menolak keras Bumi Perkemahan disulap

MARGONDA, MONDE: Rencana pembangunan pusat hiburan di Taman Rekreasi Wiladatika, Bumi Perkemahan, Cibubur, terus menuai protes.
Selain Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Barat, penolakan keras pembangunan ini juga disampaikan Forum Komunikasi Gerakan Pramuka Lintas Racana Kota Depok.
Organisasi Pramuka antarkampus se-Jabodetabek itu menilai, disulapnya Buper Cibubur menjadi tempat hiburan sudah menyalahi ekosistem yang ada.
“Kami dari Forum Komunikasi Gerakan Pramuka Lintas Racana Kota Depok, menolak keras rencana pembangunan tempat hiburan itu,” jelas Tri Satria, juru bicara Forum Komunikasi Gerakan Pramuka Lintas Racana Kota Depok, kemarin.
Menurut dia, selama ini Buper Cibubur merupakan kiblatnya Kwarnas dalam menggelar berbagai kegiatan kepramukaan.
Diakui Satria, berdasarkan pertemuan dengan pihak pengembang, pembangunan ini akan menjadi milik Pramuka seutuhnya setelah 30 tahun.
Dari pembangunan tersebut, kata dia, Pramuka akan memperoleh sekitar Rp25-30 juta per tahun. “Setelah 30 tahun, maka semua bangunan itu nantinya akan milik Pramuka dan masuk kas untuk kegiatan organisasi,” paparnya.
Meski dari sisi finansial sangat menggiurkan, pihaknya tetap menolak rencana pembangunan itu lantaran jauh dari prinsip-prinsip gerakan Pramuka.
“Mereka (pihak pengembang-red) juga kurang setuju jika mau membangun mal. Mereka lebih suka disebut sebagai pusat hiburan. Tapi apapun sebutannya kami tetap tidak setuju dengan rencana pembangunan tersebut,” tegasnya.
Dijelaskannya, jika Buper Cibubur benar-benar disulap menjadi tempat hiburan, mereka akan menempuh birokrasi terburuk. Namun, sebelum hal itu terjadi, pihaknya akan mengambil langkah-langkah pendekatan dengan stake holder seperti Komisi X DPR RI, Kwarnas, dan Menpora.
“Apabila pertemuan dengan stake holder tuntutan kami tidak digubris, maka kami akan menempuh birokrasi terburuk yakni mengerahkan massa sebanyak-banyaknya untuk menggagalkan pembanguan itu,” tuturnya.
Hal senada juga diutarakan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Depok, yang disampaikan langsung oleh ketuanya yakni Sariyo Sabani.
Sariyo menerangkan, rencana pembangunan di Buper Cibubur sudah lama didengungkan sejak tahun 2005. “Saya selaku Ketua Kwarcab Kota Depok dan Walikota Depok menolak memberikan izin mendirikan bangunan mal atau lainnya di Buper Cibubur. Lama tak terdengar, ternyata rencana itu terus berlanjut sampai sekarang,” timpal Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Depok, Sariyo Sabani.
Sariyo, menolak semua bentuk yang dapat mengubah keberadaan Buper Cibubur dan mengubah fungsi dari lokasi tersebut. Kawasan Buper itu selain berfungsi sebagai pusat kegiatan kepramukaan, juga berfungsi sebagai kawasan ruang terbuka hijau, paru-paru kota, daerah resapan air serta lokasi rekreasi hutan kota untuk DKI jakarta dan Jawa Barat (jabart dan lebih khususnya untuk Kota Depok.
“Saya usulkan kepada Kwarda Jabar agar segera mengambil langkah-langkah tepat untuk menyelamatkan Buper Cibubur. Semua rencana pembangunan itu harus mendapat dari Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Ka Mabinas) yaitu Presiden SBY,” kata Sariyo.
Total luas area Buper Cibubur yang dipinjam pakai ke Kwarnas Pramuka sekitar 240 hektare di wilayah Jakarta Timur dan Depok. Khusus lahan yang akan dikelola swasta sekitar 20 hektare dengan nilai aset lebih dari Rp5 triliun di wilayah Depok.
Sebelumnya, Rabu (9/5) lalu, Kwarda Jawa Barat juga menolak rencana pembangunan ini. Kwarda Jawa Barat juga meminta Komisi X DPR RI untuk memanggil pengurus Kwarnas atas pelimpahan hak kelola 20 hektare lahan Buper Cibubur yang menempel ke wilayah Depok, kepada pihak ketiga.
"Bilamana perlu, DPR harus minta BPK untuk melakukan audit menyeluruh terhadap aset Buper itu karena selama 30 tahun pengelolaannya akan diserahkan ke swasta, yaitu PT Purnama Alam Sakti dengan pola BOT," ucapnya

Pramuka Kembangkan Unit Bisnis Taman Bunga

642199_Gallery_Kegiatan Dewasa891601_rakernas 1.jpgJakarta -- Kwartir Nasional Gerakan Pramuka berencana memberdayakan Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta Timur agar terjadi peningkatan pendapatan. Untuk merealisir rencana tersebut, Kwartir Nasional menggandeng konsorsium perusahaan swasta nasional. "Tidak ada alih fungsi kepemilikan," tegas Ketua Kwartir Nasional Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, MPH, Sabtu (28/4).

Rencana pengembangan bisnis pada lahan seluas 19 hektar itu telah disampaikan Kwartir Nasional dalam forum Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka yang berlangsung di Cibubur. Rapat yang diadakan Jumat (27/4) ini dihadiri seluruh pimpinan Kwartir Daerah seluruh Indonesia.
Kompleks Widya Mandala Krida Bakati Pramuka (Wiladatika) dahulunya terdiri atas Pusat Pendidikan Kader Gerakan Pramuka (Pusdika) dan Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta). Kemudian  terpisah dengan adanya Jalan Tol Jagorawi.
Di kompleks Pusdika, sejak tahun 1980-an dibangun taman bunga, kebun pembibitan, kolam renang, lapangan tenis dan tempat pertemuan serta penginapan.  Kemudian dijadikan unit bisnis yang dikenal sebagai Taman Rekreasi Wiladitika (TRW) seluas 19 hektar.  
Sedangkan kompleks Buperta seluas  216 hektar tetap berfungsi sebagai sarana untuk pendidikan kepramukaan dan kegiatan di alam terbuka.  "Kami tidak menswastakan dan mem-bisniskan lokasi ini," kata Azrul yang juga  Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Untuk lebih mengembangkan unit bisnis di TRW, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka merangkul perusahaan swasta untuk bekerjasama mengelola menjadi kegiatan bisnis yang lebih menguntungkan.  Rencananya dalam kegiatan bisnis ini  akan dibangun hotel, pusat perbelanjaan, balai pertemuan dan fasilitas rekreasi dengan skema BOT (built, operation and transfer).
Selain itu, konsorsium akan membangun kantor Pusdiklatnas yang baru dan fasilitasnya di Bumi Perkemahan Cibubur, berdekatan dengan danau. Fasilitas modern itu antara lain ruang pertemuan besar, kelas-kelas, laboratorium, museum dan penginapan.  Rancangan pemberdayaan Taman Rekreasi Wiladatika  telah dikonsultasikan  dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Menteri Pemuda dan Olah Raga selaku pimpinan Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka. 
Menurut Azrul, pemberdayaan TRW dimaksudkan juga untuk lebih memandirikan Gerakan Pramuka dalam hal pendanaan. Memang pada masa Orde Baru ada alokasi dana APBN dan APBD kepada organisasi pramuka di pusat dan daerah. Namun sejak tahun 1998, kebijakan tersebut tidak ada lagi. Baru mulai lagi tahun 2006 ada dana APBN untuk kwartir nasional dan APBD pada sejumlah  kwrtir daerah. Namun dana tersebut tidak memadai untuk membiayai kegiatan kepramukaan.
(Sumber: Humas Kwarnas)

Tolak Taman Wiladatika Cibubur 'Disulap' Jadi Mal

Jakarta PDI Perjuangan menolak dengan tegas rencana pembangunan mal, supermarket, dan pusat hiburan di Taman Wiladatika, Bumi Perkemahan (Buper) Cibubur. Pengalihfungsian taman tersebut dinilai sebagai upaya swastanisasi.

"Fraksi PDIP dengan tegas menolak swastanisasi Taman Wiladatika untuk mal," ujar anggota Fraksi PDIP, Utut Adianto.

Hal itu dikatakan Utut ketika menerima delegasi dari Forum Komunikasi Pramuka Perguruan Tinggi Lintas Racana sebagai gabungan anggota Pramuka di perguruan tinggi, di lantai 5 gedung Nusantara 1, DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/5/2012).

Anggota FPDIP lainnya, Puti Guntur Soekarno, menambahkan fraksinya menyesalkan sikap Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) yang menandatangani kesepakatan pengalihfungsian lahan tersebut dengan pihak swasta.

"Apa alasan alih fungsi? Selain perlu memanggil terkait pelaksanaan amanat UU Pramuka yang belum banyak dijalankan, kami menyesalkan Ketua Kwarnas yang menandatangani dengan pihak swasta untuk mengalihkan fungsi sehingga perlu memintai keterangan kepada kwarnas," ujarnya.

Sementara jubir Lintas Racana, Ventris, menolak keras rencana yang dibuat Pramuka Kwarnas. Dia mendesak agar seluruh aset gerakan Pramuka yang ada di Indonesia diaudit.

"Yang kita sikapi, dari sisi lingkungan adalah (pembangunan mal ini akan membuat) resapan air berkurang, dan titik banjir meningkat. Kalau dari sisi pendidikan, kegiatan Pramuka akan tergusur. Di samping itu mengajarkan perilaku masyarakat yang konsumtif dan berbeda dengan nilai-nilai dan prinsip kepramukaan," cetus Ventris.

Dengan berseragam Pramuka, Ventris datang bersama 18 rekannya dari sejumlah universitas, seperti Universitas Pancasila, IISIP, Tama Jagakarsa, Gunadarma, Unindra, ISTN, dan Unpad. Pertemuan itu berlangsung sekitar 1 jam.

Sebelumnya Pramuka menilai kucuran dana APBN sebesar Rp 20 miliar per tahun untuk kegiatan Pramuka tidak memadai. Karenanya, Pramuka berupaya mandiri untuk pendanaan. Salah satu caranya dengan menggandeng swasta memberdayakan aset Pramuka.

"Pramuka harus mandiri, mencari pembiayaan sendiri. Alternatifnya, kita menggandeng swasta," kata Wakil Ketua Kwartir Nasional Bidang Humas dan Informatik,a Kodrat Pramudho, kepada detikcom, Rabu (9/5) lalu.

Lokasi Pramuka yang digarap swasta itu yakni di Taman Wiladatika di seberang Cibubur Junction. Kawasan itu seluas 19 hektar. Nanti di taman yang saat ini menjadi taman rekreasi itu akan dibangun mal dan pusat hiburan.